" " " "

Archives

Indihome, Paket Layanan Dalam Satu Bundle Milik Telkom



Sejak diperkenalkanya era fiber optic yang dapat mencapai tingkat kestabilan dalam transimisi data dan kapasitas bandwidth yang lebih besar , PT. Telkom sebagai korporasi terbesar penyedia jasa layanan telekomunikasi di republik ini terus melakukan pembenahan jaringan datanya dengan membangun sejumlah jaringan fiber optic di seluruh Indonesia. Layanan ini diharapkan dapat memberikan kecepatan akses yang lebih baik dari sisi transmisi data dan jangkauan layanan kepada pelanggan yang lebih luas kedepannya

Salah satu produk Telkom yang saat ini sedang naik daun adalah Indihome yang berjalan melalui jaringan kabel fiber optic, dimana otomatis jaringan internet yang didapat juga lebih baik, karena jaringan fiber optic merupakan salah satu infrastruktur jaringan yang tahan terhadap intervensi alam, sehingga dapat terhindar dari gangguan berupa bencana alam dan sebagainya.

Hari ini di rumah salah seorang dari tim seputarteknologi.com menerima tamu dari pihak Telkom yang ingin melakukan pemasangan saluran tv interactive useetv, sebagai bagian dari layanan indihome. Ini merupakan tindak lanjut dari pendaftaran hari kemaren untuk mendapatkan layanan paket indihome dari Telkom, luar biasa memang, daftar kemaren sore via telpon ke 147 dan hari ini langsung akan dipasang, nilai plus untuk Telkom, layanannya sangat cepat. UseeTV ini merupakan layanan tv kabel yang pertama kali mengudara di Indonesia, menyediakan Channel sebanyak 99 saluran, terdiri dari 18 Channel TV Lokal dan 81 Channel TV Internasional.

Layanan indihome ini biasa disebut 3P dan akan memberi pelanggan 3 fasilitas :
Internet dengan kecepatan 1 – 100 Mbps (sesuai paket yang didaftarkan)
Menelpon gratis selama 1000 jam lokal dan interlokal
Layanan TV kabel sebanyak 99 Channel

Sejauh ini kami kami cukup puas, setelah 3 hari menikmati indihome, layanan internet melalui telkomspeedy dan tv kabel useetv tidak saling mempengaruhi, dua duanya tetap dapat bekerja maksimal walau dipakai bergantian ataupun secara bersamaan, internet tetap kencang dan layanan useetvnya tetap jernih tanpa ada gangguan sedikitpun.

Saran kami jika anda ingin mendaftarkan layanan indihome, baik yang sudah ada jaringan speedy dimana yang kurang hanya layanan useetv ataupun memasang semuanya, sebaiknya datang ke plasa telpon untuk tahu harga pemasangan kemudian menelpon ke 147 untuk mengetahui harga yang ditawarkan, mana yang lebih murah itulah yang diambil, tetapi pengalaman kami dan beberapa teman yang lain yang sudah ada jaringan speedy dimana dan yang kurang hanya useetv biasanya kita akan mendapatkan tawaran yang lebih murah jika langsung via 147 karena selalu ada promo

Demikian sedikit ulasan kami tentang indihome milik telkom, mungkin kedepannya kami tim seputarteknologi.com akan membahas lebih teknis kualitas layanan indihome milik telkom ini, semoga bermanfaat.

Fakta Menarik Seputar Perkembangan Internet dan Bisnis



Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Dengan mengakses internet seorang pengguna bisa mengakses informasi berupa teks, gambar, dan video dengan sangat cepat dan juga saling terhubung dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

Kebutuhan akan internet di jaman ini merupakan suatu keniscayaan. Arus informasi yang cepat merupakan salah satu alasan kuat orang lebih membutuhkan internet. Segala perangkat elektronik pun dibuat agar bisa terkoneksi dengan internet. Mulai dari perangkat komputer personal, telepon canggih, jam tangan, televisi dan sebagainya.

Pada artikel ini akan diulas mengenai internet dan potensi bisnis yang terkandung didalamnya. Berikut ini beberapa fakta menarik yang perlu Anda ketahui seputar perkembangan internet dan bisnis masa kini:

Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia Sangat Pesat

Jumlah pengguna internet di dunia terus meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna internet tertinggi di dunia. Berdasarkan laporan tahun 2014, saat ini sudah lebih dari 88 juta penduduk Indonesia yang terhubung dengan internet. Jumlah ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jaringan telekomunikasi dan pengguna perangkat smartphone. Seperti kita ketahui, bahwa lima tahun lalu, pemerintah terus menggenjot pemerataan daerah agar terhubung dengan internet melalui program desa berdering. Kini internet di Indonesia semakin maju dengan masuknya jaringan 4G LTE dan perluasan jaringan fiber optik di berbagai daerah.

Pengguna Perangkat Mobile Semakin Meningkat

Jika era awal 2000-an pengguna internet lebih banyak menggunakan perangkat komputer desktop, kini pengguna perangkat mobile semakin meningkat pesat. Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat bahwa pada tahun 2014 akses internet melalui perangkat mobile mencapai 85%, sedangkan tahun sebelumnya tercatat sebessar 65%.

Internet Sebagai Sumber Informasi Pertama

Sebelum seseorang memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa, maka orang tersebut akan menggali referensi dari internet. Menurut hasil survei tahun 2007 oleh comScore, menemukan fakta bahwa 60 persen konsumen menggunakan internet sebagai alat bantu pertama untuk mencari bisnis lokal. Di negara Inggris, sekitar 73 persen responden hasil survei AOL dan Henley Centre, menyatakan bahwa search engine (misal Google) merupakan sumber informasi terpenting guna mencari produk dan jasa ketimbang media elektronik seperti televisi dan media cetak. Saat ini bukan hanya search engine yang diandalkan, melainkan juga sosial media (seperti Facebook, instagram, twitter) yang kehadirannya sangat bermanfaat bagi banyak kalangan.

Bisnis Online dan e-Commerce Semakin Pesat

Besarnya pengguna internet ini merupakan potensi pasar yang tidak bisa diabaikan. Oleh karenanya, potensi yang besar ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Banyak sekali orang yang berlomba-lomba membuat website untuk memasarkan produk dan jasanya di internet. Beragam produk ditawarkan dengan harga bersaing, mulai dari produk rumah tangga, elektronik, makanan, pakaian, otomotif, hingga properti. Maraknya persaingan bisnis internet di Indonesia ditandai dengan hadirnya ratusan start up dan situs-situs besar dari beragam jenis seperti iklan baris, marketplace, forum jual beli, aplikasi android dan lain-lain. Para pemain bisnis internet ini berasal dari kalangan individu dari berbagai latar profesi, termasuk juga para perusahaan besar juga ikut berlomba berjualan online. Para pelaku bisnis internet perlu menguasai strategi khusus untuk meningkatkan omsetnya guna bersaing dengan sesama pelaku bisnis.

Fakta – fakta Mencengangkan tentang Internet dan Masa Depan Digital


Dunia online dan internet kini mungkin telah makin merasuk dalam keseharian raga kita. Sejumlah survey menyebut, jam rata-rata yang dihabiskan untuk mengulik jagat online kian meningkat (dibanding waktu untuk melihat televisi atau membaca buku dan koran kertas).

Digitalnomics dan cyberlife mungkin memang telah menjadi “our second life”. Meledaknya smartphone dengan screen lebar membuat interaksi digital kita makin intens dan intim.

Lalu, seberapa masif ledakan kehidupan digital itu? Berikut fakta – fakta mencengangkan tentang ledakan internet; yang ditampilkan dalam infografis yang tak kalah indahnya.
Seperti yang tergambar dalam infografis diatas, berikut sejumlah fakta tentang ledakan digital yang begitu masif :

Dalam satu menit, Google menerima 2 juta queries. Kalau satu jam berarti ada 120 juta queries. Kalau satu hari satu malam berarti ada = 2,8 milyar pencarian. Just in one day.

Dalam satu menit, jumlah total email yang terkirim = 204 juta email. Just in one minute.

Dalam satu menit, uang yang dibelanjakan untiuk online shopping = Rp 3 milyar. Jadi dalam satu hari satu malam = Rp 4,3 triliun. Just in one day. Bravo online shopping. Maka online shop adalah masa depan bisnis yang amat gurih.

Dalam satu menit, update status di Facebook berjumah 600 ribu. Dlm satu hari artinya ada = 864 juta update status.

Dalam satu menit, ada 571 website baru muncul. Dalam sehari semalam artinya ada 822 ribu lebih web baru muncul. Mudah-mudahan salah satunya punya Anda.

Data-data yang lumayan mencengangkan tadi adalah simbolisasi dari the rise of digital economy. Ledakan data digital yang begitu masif ini membuat salah satu pakar ekonomi digital menyebut : seluruh data digital yang ada sejak tahun 1953 sd 2003 (50 tahun alamanya) kini bisa diproduksi hanya dalam dua hari.

Dengan kata lain, data digital yang kita produksi hanya dalam 2 hari (dari tulisan blog ini, dari jutaan email kita yang terkirim, dari jutaan status dan foto yang kita upload di FB/Twitter/Instagram) sama dengan seluruh data digital yang terkumpul selama 50 thn.

Peradaban digital yang revolusioner sungguh hadir saat data yang kita produksi dalam 2 hari SAMA dengan data yang diproduksi selama 50 thn.

Dan ini dia : ledakan data digital tadi masih akan tetap berlangsung. Dengan kecepatan yang tak pernah surut. Tiada kata letih bagi digital life dan digitalnomics.

Pertanyaannya sekarang adalah : lalu apa respon kita terhadap digital data explosion tadi? Ada dua pilihan.

Yang pertama kita menjadi “digital passive consumer” – sekedar menjadi pemirsa aktif yang terus di-bombardir dengan lautan informasi digital yang datang tanpa henti information overload).

Sebagian besar informasi digital itu acap bersifat sampah (digital gossip, digital hoax, junk digital news, spam email, junk status, etc). Sialnya, sering tanpa sadar “digital passive consumers” tetap menenggalamkan diri dalam lautan informasi itu. Wasting time. Tidak ada value added. Tidak ada benefit yang signifikan.

Pilihan kedua adalah menjadi “smart digital creators” : ikut aktif menciptakan konten-konten digital yang bermutu dan mencerdaskan (contohnya seperti yang sedang Anda baca ini).

Dalam lautan informasi digital, seorang smart digital creator pandai mengulik mana konten-konten digital yang layak dicermati, yang benar-benar memberikan value bagi pengembangan dirinya.

Karena punya visi hidup yang tajam, mereka tahu mana digital contents yang layak diburu dan cocok bagi bidangnya. Dan mana yang layak dibuang ke tong sampah.

Dalam gelombang digitalnomics yang terus menderu, smart digital creators bahkan mampu ikut berselancar diatasnya. Mereka mampu menciptakan “online business activites” yang menghasilkan financial reward yang memadai bagi karya-karya digitalnya.

Pendeknya, bagi seorang smart digital creators – dunia digitalnomics adalah panggung sejarah dimana perpaduan antara passion, digital contents dan profit bisa dirajut dengan gemilang.

Digital passive consumers adalah “korban” dari cyberlife. Smart digital creators adalah aktor yang akan ikut menentukan masa depan peradaban dunia.



Perbedaan Antara Kebutuhan Biaya dan Bandwidth Kabel Tembaga dan Fiber Optik

Analisis Biaya

Salah satu lagi alasan memodernisasi jaringan akses tembaga menjadi fiber optik sampai dengan kepelanggan yaitu pada biayanya [5].
1. Dengan kabel tembaga, biaya – biaya yang dibutuhkan yaitu:
    a. Harga 1 m pair kabel tembaga Rp. 50,-
    b. Biaya pasang Rp. 50,-
    c. Harga 3 km kabel, 1200 pair adalah Rp (50 + 50) x 3000 x 1200 = Rp. 360.000.000,-

2. Dengan serat optik, biaya – biaya yang dibutuhkan yaitu:
    a. Harga fiber optik 12 urat (kapasitas 12 x 40.000 saluran ) Rp. 50.000,-/ meter.
    b. Harga untuk 3 km adalah Rp. 150.000.000,-

Untuk lebih jelas perbedaan antara kebutuhan biaya dan bandwidth yang dapat dicapai kabel tembaga dan fiber optik pada jarak 3 km dapat dilihat pada penjelasan dibawah.

Perbedaan Antara Kebutuhan Biaya dan Bandwidth Kabel Tembaga dan Fiber Optik

No        Item                Kabel Tembaga (3 km)        Serat optik (3km)
1          Biaya               Rp. 360.000.000 ,-               Rp.150.000.000 ,-
2          Bandwidth       20 Mbps                               ≥ 100 Mbps

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan serat optik biayanya lebih murah daripada menggunakan kabel tembaga dan kapasitas serat optik juga besar.